Skip to main content
Best News Website or Mobile Service
WAN-IFRA Digital Media Awards Worldwide 2022
Best News Website or Mobile Service
Digital Media Awards Worldwide 2022
Hamburger Menu

Advertisement

Advertisement

Indonesia

Para capres Indonesia adu gagasan dalam debat pertama, saling ungkit masa lalu dan umbar janji

Komisi Pemilihan Umum akan mengadakan lima debat yang disiarkan di televisi, sebelum pemilu digelar pada 14 Februari mendatang untuk memilih pengganti Presiden Joko Widodo. 

Para capres Indonesia adu gagasan dalam debat pertama, saling ungkit masa lalu dan umbar janji
Para calon presiden dan wakil presiden Indonesia saling berhadapan dalam debat langsung pertama di Jakarta pada 12 Desember 2023. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

JAKARTA: Jelang pemilu Indonesia 14 Februari tahun depan, ketiga calon presiden berhadapan dalam debat yang disiarkan langsung pada Selasa malam (12 Des). Debat diwarnai dengan mengumbar janji-janji kebijakan, memamerkan pencapaian dan saling serang para capres dengan mengungkit kontroversi dan kesalahan masa lalu rivalnya.

Dalam debat pertama dari lima seri debat yang dijadwalkan, calon presiden dan wakil mereka - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD - mencoba memikat pemilih dengan menjanjikan apa yang akan mereka lakukan jika terpilih sebagai pemimpin Indonesia berikutnya.

Topik dalam debat pertama adalah soal hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, pemerintahan dan peningkatan layanan publik, penguatan demokrasi, mengatasi disinformasi dan mewujudkan kerukunan warga.

Masing-masing capres memiliki beberapa menit untuk memaparkan visi dan ide kebijakan mereka, diikuti oleh segmen pertanyaan dari capres untuk rival masing-masing dan dari panel ahli termasuk para akademisi.

DEBAT SENGIT, SALING SINDIR

Debat memanas setelah para capres saling sindir masa lalu atau peristiwa yang terjadi ketika rivalnya menempati jabatan publik. Terkadang, nadanya mengejek sehingga memicu penonton untuk bersorak keras.

Misalnya ketika Anies, yang merupakan mantan gubernur Jakarta, bertanya kepada Menteri Pertahanan Prabowo tentang pentingnya etika. Pertanyaan ini secara tidak langsung merujuk kepada cawapres Prabowo, Gibran - putra Presiden Joko Widodo dan juga walikota Solo.

Sampai pertengahan Oktober lalu, Gibran tidak memenuhi syarat untuk maju dalam pilpres karena usianya di bawah 40 tahun, batas usia minimum bagi capres dan cawapres.

Namun Mahkamah Konstitusi, yang ketika itu diketuai pamannya, memutuskan memperluas persyaratan capres-cawapres dengan memasukkan klausul "pejabat terpilih di bawah usia 40 tahun", sehingga memuluskan jalan bagi Gibran untuk turut serta dalam kontestasi pemilu.

Namun, panel etik MK pada awal November mengatakan bahwa keputusan tersebut melanggar etik.

Ditanya soal bagaimana perasaannya ketika mengetahui keputusan yang melanggar etik tersebut, Prabowo mengatakan bahwa para ahli hukumnya menyarankan tidak ada masalah.

"Intinya rakyat yang putuskan. Kalau rakyat tidak suka Prabowo dan Gibran enggak usah pilih kami, dan saya tidak takut tidak punya jabatan (di pemerintahan),”

"Saya sudah siap mati untuk negara ini," kata Prabowo dengan nada tinggi, diikuti oleh sorak sorai para pendukungnya.

Anies yang tidak puas dengan jawaban Prabowo menambahkan pernyataan bahwa fenomena orang dalam, atau perlunya koneksi untuk mendapatkan posisi tertentu, telah menghambat meritokrasi.

Prabowo menjawab dengan mengatakan lagi bahwa biarkan rakyat yang memutuskan, sembari menambahkan: "Kalau kami tidak benar, salah, berkhianat, rakyat yang akan menghukum kami (dengan tidak memilih mereka)."

Topik debat pertama calon presiden Indonesia adalah hukum, hak asasi manusia, dan pemberantasan korupsi. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

Dalam gilirannya, Prabowo menekan Anies untuk menjelaskan mengapa dengan anggaran yang besar ketika dia menjabat gubernur Jakarta, tidak ada kemajuan berarti dalam mengatasi masalah polusi udara di ibukota, yang seringkali dilabeli terburuk di dunia. 

Anies mengatakan bahwa polusi tidak hanya datang dari dalam kota, tapi juga daerah sekelilingnya. Lalu Prabowo menanggapi: "Ya susah kalau kita menyalahkan angin."

Anies menjawab dengan mengatakan: "Inilah bedanya yang berbicara pakai data dan yang berbicara pakai fiksi. Saya pakai data."

Ganjar, mantan gubernur Jawa Tengah, ikut menimpali dan juga mendesak Anies soal sikapnya terkait pemindahan ibukota ke Nusantara di Kalimantan bagian timur.

Sebelumnya komentar Anies di publik menunjukkan bahwa dia menentang relokasi ibukota yang digagas Jokowi dan dipandang sebagai warisan penting bagi presiden yang sebentar lagi akan berakhir masa jabatannya itu.

Merespons pertanyaan tersebut, Anies menjawab secara tidak langsung dengan mengatakan ada hal-hal yang lebih mendesak lain untuk dikerjakan, seperti renovasi sekolah-sekolah yang rusak di Kalimantan atau pembangunan lebih banyak lagi jalan tol.

Ganjar juga menekan Prabowo dengan bertanya apakah dia akan membentuk pengadilan hak asasi manusia jika terpilih presiden.

Ganjar melanjutkan pertanyaannya soal apakah Prabowo akan membantu menemukan kuburan para aktivis HAM yang hilang dan tidak pernah ditemukan.

Sebagai mantan jenderal militer, Prabowo kerap dituduh terlihat dalam pelanggaran HAM seperti penculikan aktivis pro-demokrasi pada 1998, beberapa bulan sebelum lengsernya presiden Soeharto - ketika itu adalah mertuanya - yang otoriter.

Alih-alih menjawab ya atau tidak, Prabowo yang saat ini maju menjadi capres untuk ketiga kalinya, mengatakan isu ini selalu muncul setiap kali dia mencalonkan diri.

Ganjar mengatakan bahwa Prabowo tidak tegas dan berusaha mengelak untuk menjawab.

"Pertanyaan saya sebenarnya, satu apakah kalau bapak jadi presiden akan membuat pengadilan HAM. Pertanyaan nomor dua, apakah bapak bisa menemukan menunjukkan membantu pada keluarga (aktivis) agar kemudian bisa berziarah. Dua (pertanyaan) ini sama-sama tidak dijawab," kata Ganjar.

Namun, Prabowo juga mengkritik Ganjar dengan mengatakan kala dia menjabat gubenur Jawa Tengah, para petani sempat kekurangan pupuk.

Ganjar berargumen bahwa beberapa provinsi juga mengalami masalah yang sama karena kekurangan terjadi lantaran kurangnya data, sehingga membuat distribusi pupuk terhambat.

Capres menyerang satu sama lain saat debat adalah pemandangan biasa di Indonesia. Ketika acara berakhir malam tadi, para capres saling bersalaman dan berpelukan.

Para pendukung masing-masing capres yang duduk di antara penonton, menunjukkan dukungan mereka dengan riuh bertepuk tangan.

UMBAR JANJI DAN KOMITMEN

Dalam segmen pembuka, Anies, 54, mengatakan akan menegakkan hukum dan menghadirkan keadilan bagi rakyat Indonesia.

"Hari ini ada satu orang milienial bisa menjadi calon wakil presiden," kata Anies merujuk kepada Gibran, yang berusia 36 tahun.

"Tetapi ada ribuan milenial, generasi Z, yang peduli pada anak-anak bangsa, yang peduli pada mereka yang termarginalkan, ketika mengungkapkan pendapat, ketika mengkritik pemerintah, justru dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan benturan dan bahkan gas air mata."

Prabowo mengatakan bahwa Indonesia saat ini sebenarnya dalam kondisi yang baik karena aman dan biaya hidup masih terkendali.

Namun, dia menyadari bahwa negara dengan 280 juta penduduknya ini masih memiliki kekurangan.

"Prabowo-Gibran, kami akan perbaiki yang harus diperbaiki, kami bertekad memberantas korupsi," ujar Prabowo di panggung debat Kantor KPU RI, Selasa (12/12).

"Program kami baik, tujuan kami baik."

Ganjar mengatakan bahwa dia dan Mahfud telah berkampanye ke seluruh Indonesia dari timur ke barat karena ingin mendengarkan suara rakyat, untuk memahami apa yang mereka inginkan.

Jika terpilih, kata Ganjar, mereka akan membangun lebih banyak fasilitas kesehatan dan menyediakan internet gratis bagi pelajar.

"Semua ini bisa berjalan kalau pemerintahannya bersih, pemerintahannya akomodatif, kita sikat korupsi itu tidak dengan kata-kata tapi dengan keseriusan. Kita akan lakukan itu," kata politisi berusia 55 tahun ini.

Ketiga calon presiden Indonesia akan kembali berhadapan dalam debat ketiga pada 7 Januari 2024. (Foto: CNA/Danang Wisanggeni)

FORMAT DEBAT

Ketiga capres ditemani oleh para cawapres mereka yang tidak boleh ikut berkomentar, karena debat pertama ini hanya untuk para capres.

Semua pasangan harus hadir dalam lima agenda debat, namun para cawapres hanya bisa berbicara pada debat kedua dan keempat, sementara debat ketiga dan kelima juga diperuntukkan bagi capres.

Ini adalah kali pertama dalam 15 tahun ada tiga pasangan yang bersaing memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden di Indonesia.

Pada 14 Februari tahun depan, sekitar 204,8 juta pemilih Indonesia akan menggunakan hak pilih mereka untuk menentukan siapa presiden kedelapan Indonesia.

Presiden saat ini, Joko Widodo, dilarang mencalonkan diri karena konstitusi hanya mengizinkan pemimpin untuk berkuasa selama maksimal dua periode.

Menurut undang-undang pemilu Indonesia, pasangan capres-cawapres harus mendapatkan lebih dari 50 persen suara untuk bisa menang.

Jika tidak ada yang mendapatkan lebih dari 50 persen suara, pemilu akan dilanjutkan ke putaran kedua pada Juni, dan pasangan dengan jumlah suara paling sedikit tidak dapat melanjutkan.

Prabowo dan walikota Solo, Gibran, merupakan kandidat dengan tingkat elektabilitas tertinggi, lebih dari 40 persen, menurut berbagai jajak pendapat.  

Sementara itu, Ganjar dan pasangannya Mahfud MD, yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Anies dan pasangannya Muhaimin Iskandar, yang juga ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), bersaing ketat untuk masuk ke putaran kedua.

Debat kedua akan digelar pada 22 Desember mendatang, ketika para cawapres akan saling adu gagasan soal isu ekonomi.

Termasuk dalam tema ekonomi di debat kedua adalah ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan anggaran negara atau daerah, infrastruktur, dan daerah perkotaan.

Debat ketiga khusus capres akan diadakan pada 7 Januari, dengan fokus pada tema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional. 

Pada 21 Januari, para cawapres akan kembali berdebat mengenai energi, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, masyarakat adat, ketahanan pangan, dan sumber daya alam. 

Debat terakhir pada 4 Februari akan jadi ajang bagi para capres untuk menunjukkan pengetahuan mereka di bidang teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

Baca artikel ini dalam bahasa Inggris di sini.

Source: CNA/da(ih)

Advertisement

Also worth reading

Advertisement