Skip to main content
Best News Website or Mobile Service
WAN-IFRA Digital Media Awards Worldwide 2022
Best News Website or Mobile Service
Digital Media Awards Worldwide 2022
Hamburger Menu
Advertisement
Advertisement

Indonesia

Komentar: 'Keajaiban' di tragedi Japan Airlines adalah alasan penumpang harus dengarkan arahan keselamatan

Penumpang yang mendengarkan arahan keselamatan kabin dengan serius biasanya lebih tenang dalam keadaan darurat. Tapi pesan keselamatan itu harus sampai dulu kepada penumpang, itu kuncinya.

Komentar: 'Keajaiban' di tragedi Japan Airlines adalah alasan penumpang harus dengarkan arahan keselamatan
Pesawat A350 Japan Airlines terbakar di bandara internasional Haneda di Tokyo, Jepang, 2 Januari 2024. (Foto milik Reuters/Issei Kato)

SINGAPURA: Dalam perjalanan saya baru-baru ini ke Hong Kong dan Thailand, saya melihat beberapa penumpang asyik membaca, tertidur atau melihat-lihat gawai mereka ketika pesawat hendak lepas landas. 

Hanya sedikit yang tampaknya memperhatikan demonstrasi keselamatan kabin sebelum penerbangan. Bahkan lebih sedikit lagi yang membaca kartu panduan keselamatan yang terselip di kantong kursi di hadapan mereka. Tapi semoga sikap seperti ini berubah setelah insiden tabrakan pesawat Japan Airlines di landasan pacu, di mana seluruh 379 penumpang dan awaknya berhasil menyelamatkan diri.

Perhatian kemudian tertuju pada apa yang disebut sebagai "keajaiban dalam penyelamatan diri". Berbagai laporan menyebutkan, mungkin hanya memakan waktu 18 menit bagi awak Japan Airlines untuk mengeluarkan seluruh penumpang dengan selamat dari sesaat setelah terjadinya tabrakan.

Tidak diketahui dengan pasti berapa lama waktu evakuasi sebenarnya, namun laporan awal menunjukkan hal itu bisa diselesaikan paling cepat 90 detik. Butuh waktu lebih dari enam jam untuk memadamkan api dari pesawat yang terbakar.

Tidak diketahui dengan pasti berapa lama waktu evakuasi sebenarnya, namun laporan awal menunjukkan hal itu bisa diselesaikan paling cepat 90 detik. Butuh waktu lebih dari enam jam untuk memadamkan api dari pesawat yang terbakar.

Fakta bahwa tidak ada satu pun yang tewas atau terluka parah dalam kecelakaan pesawat Japan Airlines adalah hal yang luar biasa. Ahli-ahli penerbangan memuji para pramugari dan penumpang karena telah bekerja sama melaksanakan proses evakuasi yang tanpa cela.

"Para penumpang berhasil keluar berkat latihan, profesionalisme dan kinerja dari para awak kabin dan pesawat, dan karena mereka mengikuti instruksi awak kabin yang memandu ke pintu keluar darurat," kata Dr Hassan Shahidi, presiden dan CEO LSM Flight Safety Foundation di Amerika Serikat kepada CNA.

SELAMAT DARI KECELAKAAN PESAWAT

Selamatnya para penumpang dari pesawat Japan Airlines adalah contoh terbaik dari upaya bertahan hidup dalam kecelakaan pesawat. Bahkan ketika pesawat tersebut meluncur di landasan pacu dengan api yang berkobar di jendela, cuplikan video dari kabin memperlihatkan para penumpang tetap tenang di tempat duduknya.

Mereka mendengarkan instruksi dari awak kabin dan keluar dengan seluncur evakuasi satu per satu ke landasan, meninggalkan bagasi tangan mereka di pesawat.

"Saya mendengar ledakan sekitar 10 menit setelah semua orang dan saya keluar dari pesawat," kata Tsubasa Sawada, penumpang berusia 28 tahun, berbicara kepada Reuters. "Saya hanya bisa bilang ini keajaiban, kami bisa saja tewas jika terlambat keluar."

Pesintas lainnya kepada Sky News mengatakan bahwa awak pesawat "luar biasa" dan para penumpang "sangat disiplin". "Saya menggendong anak saya dan kami turun melalui seluncur ... saya menoleh dan melihat hidung pesawat sudah hancur sepenuhnya dan api berkobar di ekornya," kata William Manzione.

Insiden itu menjadi pengingat penting soal mengapa penumpang harus memperhatikan dengan saksama arahan keselamatan kabin, yang memuat informasi krusial tentang pintu keluar darurat, rompi pelampung, masker oksigen dan prosedur keamanan lainnya.

Meski perjalanan udara dianggap moda transportasi paling aman, dengan hanya lima kecelakaan fatal dari 32,2 juta penerbangan di seluruh dunia pada 2022, tapi sarana ini bukannya tanpa risiko.

Mirisnya, penelitian menunjukkan bahwa penumpang cenderung tidak memperhatikan arahan soal keselamatan kabin. Dalam sebuah penelitian oleh Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS pada 2000, sebanyak 54 responden mengaku tidak memperhatikan arahan keselamatan sampai tuntas karena sudah pernah melihatnya sebelumnya. Sebanyak 15 persen lainnya mengatakan arahan keselamatan itu adalah pengetahuan umum, sehingga tidak usah dilihat sama sekali.

Tidak jarang juga penumpang meminum obat tidur lalu tertidur sebelum pesawat tinggal landas, atau menyalakan kembali headphone berperedam-suara mereka sesaat setelah awak kabin selesai berkeliling untuk meminta penumpang melepaskannya sejenak.

"Sudah jadi sifat manusia untuk tidak memedulikan arahan keselamatan karena hal itu membosankan dan sudah familier. Tapi memperbarui kewaspadaan akan keselamatan sangat penting karena akan membentuk memori otot sesaat ketika terjadi peristiwa darurat. Itulah mengapa otoritas penerbangan mewajibkan arahan keselamatan di setiap penerbangan," kata Chow.

Ditambah lagi, tidak semua pesawat punya rancangan yang sama. Jadi, bahkan penumpang yang sering terbang pun harus memperhatikan arahan keselamatan agar mereka tahu di mana lokasi pintu darurat terdekat, imbuh Dr Shahidi.

CARA AGAR PENUMPANG MEMPERHATIKAN

Mungkin salah satu cara agar penumpang memperhatikan arahan keselamatan adalah dengan mengemasnya lebih menarik.

Video keamanan penerbangan Singapore Airlines, yang diproduksi bekerja sama dengan Dewan Pariwisata Singapura dan menampilkan lokasi-lokasi wisata di negara itu, cukup asyik untuk ditonton. Begitu pula video bertema Disney di penerbangan maskapai Air Canada dan British Airways, yang menampilkan aktor film Sex Education, Ncuti Gatwa, rapper Little Simz dan atlet tennis Emma Raducanu.

Mengikuti tren teknologi digital, video penerbangan Korean Air yang dirilis pada 4 Januari lalu menampilkan tokoh-tokoh virtual.

"Dengan ide baru ini, kami ingin mengubah persepsi mengenai video keamanan penerbangan dan menjadikannya lebih mudah diingat serta menarik bagi penumpang," kata perwakilan Korean Air.

Namun, selain dari video-video tersebut, sedikit sekali ada perubahan dalam tata cara penyampaikan informasi keselamatan kepada penumpang. Lantas, adakah cara kreatif lainnya yang bisa dilakukan maskapai agar penumpang bisa meninggalkan gawai mereka selama lima menit untuk mendengar arahan keselamatan?

Bagi awak kabin, pelatihan dan pengujian menggunakan simulator kabin semakin ditingkatkan untuk mereplikasi kondisi yang mungkin akan mereka hadapi dalam evakuasi. Bisakah simulasi serupa diciptakan secara 3D bagi para penumpang? Bagaimana dengan aplikasi interaktif atau layar sentuh untuk membuat instruksi keselamatan menjadi lebih jelas dan menyenangkan?

Penumpang yang mendengarkan arahan keselamatan kabin dengan serius biasanya lebih tenang dalam keadaan darurat. Tapi pesan keselamatan itu harus sampai dulu kepada penumpang, itu kuncinya.

Alison Jenner adalah Supervising Editor di CNA Digital yang membawahi kanal komentar.

Baca komentar ini dalam bahasa Inggris di sini.

Source: CNA/da(ih)
Advertisement

Also worth reading

Advertisement