Kaleidoskop box office 2023: Wonka merajai akhir tahun, Barbie terlaris, dan Eras Tour genjot penjualan
Pada 2023, Hollywood diwarnai dengan aksi mogok kerja berkepanjangan oleh para aktor dan penulis, keberhasilan gimmick peluncuran Barbie dan Oppenheimer — atau yang biasa disingkat menjadi Barbenheimer — dan meningkatnya permintaan akan cerita original.

Hollywood menutup penjualan tiket film tahun 2023 — yang sepanjang tahun cenderung pasang-surut — dengan Wonka yang kembali menduduki peringkat pertama di kancah box office dan penjualan The Color Purple yang semakin ramai pada pekan terakhir Desember 2023. Secara keseluruhan, Hollywood berhasil meraup pendapatan sebesar Rp134 triliun, meningkat dibanding tahun 2022, namun menurun Rp31 triliun dibandingkan dengan pendapatan sebelum pandemi.
Tidak seperti akhir tahun 2022 ketika Avatar: The Way of Water membuat penonton membanjiri bioskop, box office akhir tahun 2023 mencatat tidak ada film yang membuat penonton berbondong-bondong mengantre tiket. Malahan, akhir Desember 2023 diisi dengan deretan film seperti Aquaman and the Lost Kingdom, The Boys in the Boat, Migration, Ferrari, The Iron Claw, dan Anyone But You. Film-film ini bersusah-payah menembus koridor box office paling menguntungkan tahun ini.
Alhasil, pilihan utama film akhir tahun tetaplah Wonka, sebuah musikal karya Paul King yang dibintangi oleh Timothee Chalamet sebagai Willy Wonka muda. Pada pekan ketiga penayangan, yakni akhir Desember 2023, film rilisan Warner Bros. ini mengumpulkan sekitar Rp372 miliar pada hari Jumat hingga Minggu, dan diperkirakan menembus Rp493 miliar dengan penjualan pada Senin, yang merupakan hari libur. Dengan demikian, total pendapatan domestik film ini pun akan mencapai Rp2,2 triliun.
Wonka mengalahkan film rilisan Warner Bros. lainnya, Aquaman and the Lost Kingdom, yang bernasib sama seperti film-film superhero DC sebelumnya: kurang laris di pasaran. Sekuel Aquaman yang dibintangi oleh Jason Momoa ini meraih Rp302 miliar sepanjang akhir pekan kedua penayangan, sehingga total pemasukan selama dua pekan menjadi Rp1,3 triliun, termasuk estimasi libur Tahun Baru.
Penjualan film pertama Aquaman, yang totalnya melampaui Rp17,1 triliun setelah penayangan di seluruh dunia, sempat meraup Rp3,3 triliun pada periode yang sama di tahun 2018, yakni lebih dari dua kali lipat yang diraup sekuelnya. Secara internasional, Aquaman and the Lost Kingdom berhasil mengumpulkan penjualan hingga Rp785 miliar.
Tentu saja penjualan akhir pekan tidak mencerminkan pendapatan film tersebut sepanjang tahun. Namun, penjualan akhir pekan pada Desember lalu, termasuk pada hari libur Natal dan Tahun Baru, membuat pemasukan film meningkat pesat setiap hari layaknya di akhir pekan bagi para distributor film.
Sementara itu, The Color Purple, film adaptasi dari drama musikal tahun 2005 garapan sutradara Blitz Bazawule dan diangkat dari novel Alice Walker, mulai tayang pada 25 Desember 2023 dan langsung memuncaki penjualan film saat Natal dengan meraup Rp279 miliar. Sepanjang pekan liburan Natal dan Tahun Baru, film produksi Warner Bros. ini telah meraup Rp777 miliar, termasuk Rp202 triliun pada hari Jumat hingga Minggu terakhir Desember 2023. Penjualan ini menjadi awal yang baik bagi film yang dibintangi oleh Fantasia Barrino, Taraji P. Henson dan Danielle Brooks. Para penonton memberikan nilai "A" dari CinemaScore, website pengukur daya tarik film.

Film berbiaya sekitar Rp1,5 triliun dan diproduseri oleh Oprah Winfrey, Steven Spielberg dan Quincy Jones — ketiganya merupakan pemain, sutradara dan penata musik untuk film originalnya rilisan tahun 1985 — ini diprediksi akan meraih sukses di musim penghargaan. Film ini mendapat sejumlah nominasi Golden Globes dan diperkirakan akan masuk dalam nominasi Oscar.
"Kami melihat kesempatan untuk tayang saat Natal karena hanya terdapat sedikit film yang tayang dan kami yakin film ini akan diterima dengan baik," ujar Jeffrey Goldstein, kepala distribusi Warner Bros. "Memasuki lanskap persaingan yang sangat tipis di bulan Januari dan Februari, kemeriahan pada musim penghargaan dapat membantu memicu kemungkinan box office yang lebih besar."
Meskipun tidak ada film blockbuster, penayangan pada akhir pekan terakhir tahun 2023 membuat industri film meraup pendapatan lebih dari Rp139 triliun di box office di bioskop-bioskop AS dan Kanada. Pendapatan sebesar ini merupakan yang pertama kalinya sejak sebelum pandemi. Menurut perusahaan data Comscore, penjualan tiket film pada tahun 2023 meningkat 21 persen dibanding tahun 2022.
Namun, angka tersebut relatif mudah diraih menyusul kesuksesan Barbenheimer sepanjang musim panas lalu, ketika Barbie dan Oppenheimer sama-sama memecahkan rekor box office.
Kesuksesan besar kedua film tersebut cukup mengejutkan Hollywood di tahun 2023, sama mengejutkannya dengan aksi pemogokan aktor dan penulis yang berlangsung selama beberapa bulan. Pemogokan ini membuat penayangan sejumlah film top tertunda (terutama Dune: Part Two) dan membuat penjualan film di musim gugur lalu menjadi semakin tidak bergairah, dengan hanya sedikit film yang pasti akan menarik minat penonton. Pengecualian untuk Taylor Swift: The Eras Tour yang tiba-tiba muncul dan mencetak rekor baru untuk film konser.
Hollywood bergantung kepada penjualan film konser Taylor Swift untuk bisa meraup Rp139 triliun pada tahun 2023. Angka penjualan tersebut berhasil diraih pada 30 Desember lalu, hanya sisa satu hari sebelum 2023 berakhir. Namun, angka itu masih jauh dari jumlah penjualan yang melebihi Rp171 triliun pada tahun-tahun sebelum pandemi. Selain itu, jumlah film yang dirilis secara luas pada tahun 2023 berkurang 20 film dibandingkan dengan tahun 2019.
Produksi film yang tertunda akibat aksi pemogokan dapat berdampak lebih besar pada tahun 2024. Penayangan beberapa film unggulan harus tertunda setidaknya hingga tahun berikutnya, termasuk di antaranya sekuel untuk Mission: Impossible dan Spider-Verse.
Setelah tahun yang penuh guncangan bagi Marvel dan penjualan sejumlah film yang meleset dari prediksi, Hollywood harus dapat beradaptasi dengan perubahan selera penonton, dan semoga saja akan ada sekuel untuk Barbie.
"Bisnis ini bernilai Rp171 triliun. Kami sedang mencoba bangkit kembali," kata Goldstein. "Tahun depan akan menjadi tantangan besar karena adanya aksi pemogokan. Namun, kami melihat dengan sangat jelas pada tahun 2023, bahwa ketika ada film yang menarik maka penonton akan datang."
Sementara itu, sejumlah film yang baru saja dirilis mencoba peruntungan mereka selama musim liburan lalu, dan beberapa di antaranya berhasil.
"Penjualan tujuh film yang dirilis secara luas pada akhir tahun ini membawa kami melewati angka Rp139 triliun," ujar Paul Dergarabedian, analis media senior untuk perusahaan data Comscore. "Peningkatan penjualan di akhir tahun ini menjadi masukan yang berharga soal apa yang dicari oleh para penonton. Ada film berbiaya besar dan kecil, dan jenis filmnya pun berbeda."

Meskipun Wonka menjadi pilihan utama untuk film keluarga di masa liburan lalu, Migration yang dirilis Universal Pictures juga menarik minat para penonton muda. Film animasi garapan pembuat Minions, Illumination, ini meraih Rp267 miliar dari penayangan di 3.839 bioskop pada akhir pekan keduanya, dan sudah meraup Rp923 miliar sejak dirilis.
The Boys in the Boat, film drama olahraga yang disutradarai oleh George Clooney, meraup Rp382 miliar sejak dirilis pada 25 Desember lalu. Film rilisan Amazon MGM Studios yang berkisah tentang regu dayung putra AS dalam Olimpiade 1936 di Berlin ini tidak mendapat sambutan positif dari para kritikus (hanya mengantongi 58 persen status "fresh" di Rotten Tomatoes), namun para penonton memberikan nilai "A" di CinemaScore. The Boys in the Boat, yang menghabiskan biaya pembuatan sekitar Rp621 miliar, akan dapat bertahan dengan baik dalam beberapa minggu ke depan.
Meskipun sebagian besar penayangan film komedi romantis telah berpindah ke platform streaming, namun Anyone But You dari Sony Pictures membuktikan bahwa genre ini masih dapat bertahan di bioskop. Film yang dibintangi oleh Sydney Sweeney dan Glen Powell ini berhasil mengumpulkan Rp139 miliar pada akhir pekan kedua penayangannya, sehingga total pendapatannya menjadi Rp429 miliar hingga 25 Desember 2023.
Penjualan film bertema drama gulat, The Iron Claw, karya Sean Durkin juga terbilang baik. Film produksi A24 yang dibintangi oleh Zac Efron, Holt McCallany dan Jeremy Allen White ini berhasil meraup pendapatan sebesar Rp279 miliar sejak dirilis pada 22 Desember lalu, termasuk Rp77 miliar pada akhir pekan yang berlangsung selama tiga hari. Film ini berkisah tentang drama tragis keluarga Von Erich.
Sementara itu, film Ferrari karya Michael Mann — yang sudah ingin dibuatnya sejak tiga dekade lalu — telah meraup Rp169 miliar sejak diluncurkan di bioskop pada 25 Desember lalu, dengan Rp63 miliar diraih pada akhir pekan terakhir di 2023. Meskipun menjadi salah satu debut terbesar bagi distributor independen, Neon, namun belum dapat menutupi biaya produksi sebesar hampir Rp1,5 triliun untuk meraih keuntungan.
Film yang dibintangi oleh Adam Driver sebagai Enzo Ferrari ini mendapat pujian dari para kritikus. Namun, film ini tampaknya akan bernasib sama dengan film garapan Mann sebelumnya, Blackhat (2015), yang mengecewakan dari segi komersil karena hanya berhasil meraup Rp304 miliar dari seluruh penayangan di dunia, padahal berbiaya Rp1,08 triliun.
Baca artikel ini dalam Bahasa Inggris di sini.