Kasus COVID-19 naik di Indonesia, Dinkes DKI Jakarta serukan masyarakat untuk waspada

JAKARTA: Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperingatkan bahwa angka penderita COVID-19 akan terus naik dalam beberapa hari ke depan setelah munculnya varian Arcturus.
Indonesia telah melaporkan 10 kasus terkonfirmasi Arcturus sejak varian ini pertama kali terdeteksi pada 23 Maret. Sepuluh kasus tersebut semuanya berada di Jakarta.
Berdasarkan studi Universitas Tokyo, Arcturus atau XBB.1.16 adalah subvarian virus Omicron dengan tingkat penularan 1,17 hingga 1,27 kali lebih tinggi dibanding jenis XBB.1 dan XBB.1.5.
Varian ini dituding sebagai salah satu penyebab melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia. Faktor lainnya adalah meningkatnya mobilitas pada libur Idul Fitri.
Dalam beberapa pekan terakhir, Indonesia mencatatkan lebih dari 1.000 kasus per hari, sehingga total kasus mencapai 6,7 juta sejak pandemi melanda negara ini pada Maret 2020.
"Trennya masih terus naik. Puncaknya diprediksi terjadi pekan depan," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama dalam pernyataannya pada Senin (1 Mei).
Dia menambahkan, jumlah kasus harian COVID-19 bisa mencapai lebih dari 4.000 pada pekan depan.
Menurut Ngabila, lonjakan kasus COVID-19 kemungkinan hanya puncak gunung es, mengingat rendahnya jumlah pemeriksaan yang dilakukan dan tingginya tingkat positivitas.Â
Berdasarkan data pemerintah, secara nasional terdapat sekitar 10.000 orang yang melakukan tes COVID-19 setiap harinya dalam sepekan terakhir. Dari angka ini, 10 persen dinyatakan positif virus.
Dinkes DKI Jakarta mengatakan lonjakan penderita COVID-19 berdampak pada tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit ibu kota yang saat ini mencapai 16 persen, naik dua kali lipat dibanding awal April.
Ngabila menyerukan masyarakat untuk melakukan vaksin COVID-19 dosis keempat. Dia menekankan, tidak ada satu pun dari 16 pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Jakarta dalam tujuh hari terakhir sudah divaksin dosis keempat.
"Bahkan, 10 dari mereka belum divaksinasi (COVID-19) sama sekali," kata dia.
Kendati demikian, Ngabila mengatakan COVID-19 di Indonesia masih terkendali dan meminta masyarakat tetap tenang.
"Situasi COVID-19 di Jakarta terkendali walau angka kasus positif dan kematian meningkat," kata dia.
Namun Ngabila mengingatkan masyarakat harus tetap waspada.
"Masyarakat dianjurkan memakai masker di tempat ramai dan suntik booster," kata dia.
Baca artikel ini dalam Bahasa Inggris.
Baca juga artikel Bahasa Indonesia ini mengenai kekayaan ASN di Indonesia yang disoroti usai dugaan penganiayaan seorang remaja.
Ikuti CNA di Facebook dan Twitter untuk lebih banyak artikel.